aku bertanya pada diriku,....
hidup ini untuk di kenal.di kenang atau sekedar menjalani sesuai jatah waktu yang di berikan kepada kita
...sahabatku sang angin diam, dia hanya melempar senyum atas ke bingunganku
...kekasihku dinda pelangi ikut terdiam dan hanya memberiku pelukan hangatnya,..inilah jawaban terbaik menurutnya atas semua sifat pemberontakan yang kumiliki
aku seniman yang pantang bernyanyi dan menari dalam irama keputusAsa_an,aku tak ingin mengakhiri hidup sebagai seorang yang dimana menghabiskan masa penantian sebagai seorang fatalis yang membatu, yang hanya mampu mengisahkan hidupnya hanya lewat ukiran tatapan kosong dan doa disetiap berangkat menuju ke peraduan,..aku tak ingin hidup dalam kegelisahan walaupun kegelisahanku itu melahirkan kebencian maha sangat hingga sang rumputpun tak ubah najis memandangku,
aku tak ingin di cintai karena cuma aku yang tersaji,
aku tak ingin disukai karena kemampuanku menyenangkan hati mereka,tapi rangkul aku, walau bagi kalian tak ubah hanya memeluk bara api.,
aku keluarga kalian sehina apapun aku,...aku bagian dari cinta kalian juga,..walau kalian ingin memandikanku dengan air selautan agar daki kesengsaraan tak ada lagi yang melekat di semua permukaan kulitku, maka kalian tak malu lagi mengakui bahwa aku bagian dari kalian.
ohh...sungguh aku melihat kesombongan itu sebagai awal tangisan penyesalan abadi kalian, tidak hanya di akhir di dunia ini tapi juga di alam ke abadian.
tak satupun yang materi yang kubawa untuk kalian, lihatlah...kalian bisa lihat kedua telapak tanganku kosong,
tapi ketahuilah aku datang kepada kalian dengan cinta dan rasa bangga sebesar rumpun keluarga kita dan seluas kampung halaman nenek moyang kita sebagai pewaris dan keturunannya,..
tapi sayang,...yaa sungguh sayang...itu hanya dapat dilihat oleh mata kebijakan dan kebenaran yang kalian miliki.
-mathsouldepoemer-
ideaFromHighLand